Pesona dan keindahan Pulau Tidung saat ini telah mendapat apresiasi dan pujian dari berbagai pihak. Tak terkecuali dari kalangan jurnalis dan media massa. Berikut adalah salah satu artikel media massa tentang Pesona Wisata Pulau Tidung yang kami ambil dari Kompas Travel. Artikel ini sebenarnya terbit bulan September tahun 2012 lalu. Namun kami rasa masih cukup relevan untuk kita terbitkan ulang. Beberapa kalimat telah sengaja kami edit demi kepentingan redaksioanl semata. Selamat menyimak
Pulau Tidung yang merupakan bagian wilayah Kepulauan Seribu saat ini telah menjadi destinasi favorit para pelancong yang hendak mengisi liburan mereka, utamanya di weekend/akhir pekan. Satu-satunya transportasi umum untuk menuju ke Pulau Tidung saat ini adalah transportasi laut (kapal dan speedboat). Waktu tempuh perjalanan menuju ke sana membutuhkan kurang lebih dua jam dengan kapal Ferry (Muara Angke, Jakarta. Jika menggunakan Kapal Cepat cukup 1 jam (Kaliadem, Jakarta), dan jika menggunakan Speedboat, bisa ditempuh kurang dari 1 jam saja (Pantai Marina Ancol).
Pulau Tidung memiliki pantai pasir putih yang cantik, ditambah lagi dengan ikon Jembatan Cinta yang memiliki cerita unik di baliknya. Banyak hal yang membuat orang semakin tertarik mengunjungi Pulau Tidung.
“Daripada jauh-jauh ke Bali, ke sini lebih dekat,” ujar Ketua Pelaksana Gabung Mulung Tidung (Ketua Pelaksana GMT) Bartasan Wauran, Minggu (30/9/2012).
GMT merupakan kegiatan wisata yang dipadukan dengan pelestarian lingkungan melalui hal sederhana, yaitu memulung sampah di seputaran pantai Pulau Tidung. Pada 29-30 September 2012 lalu, GMT memasuki kali ketiga dan diikuti oleh 1.400 peserta.
Menurut Bupati Kepulauan Seribu Achmad Ludfi, Pulau Tidung baru terkenal sekitar tahun 2009 karena mulai ramainya wisatawan backpacker. Di tahun 2011, wisatawan ke Pulau Tidung mencapai satu juta orang.
Ludfi menuturkan, rata-rata wisatawan yang datang ke Pulau Tidung memiliki masa tinggal paling lama 2 hari. Oleh karena itu, pemerintah daerah setempat sedang mencanangkan bagaimana agar wisatawan dapat memperpanjang masa tinggalnya.
Untuk itu, berbagai perbaikan akan dilakukan oleh pemerintah daerah setempat. Salah satunya, menurut Ludfi, dalam waktu dekat, pihaknya akan merenovasi Jembatan Cinta di Pulau Tidung.
Jembatan Cinta merupakan jembatan kayu yang menghubungkan Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil. Pulau Tidung sebenarnya terdiri dari dua, Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, jembatan yang menjadi ikon utama Pulau Tidung itu kini sangat memprihatinkan. Banyak bagian jembatan yang bolong, hangus terbakar, bahkan rapuh. Hal ini dapat membahayakan wisatawan jika tidak segera ada tindakan.
“Sudah ada anggaran Rp 6 miliar untuk memperbaiki jembatan. Sekarang pun fondasi-fondasi jembatan sudah mulai dibangun,” kata Ludfi.
Selain itu, pemda juga mulai memerhatikan kemudahan transportasi menuju pulau, dengan memberi izin kapal tradisional dan kapal ojek untuk mengangkut penumpang menuju pulau.
Tak banyak yang tahu pula jika Pulau Tidung memiliki daya tarik wisata lain, tepatnya wisata sejarah. Di Pulau Tidung Besar terdapat Makam Raja Pandita. Konon, itu adalah makam seorang raja dari Malaysia yang datang ke Tidung. “Rencana pengembangan wisata makam yang ada di Tidung Besar juga sedang dibangun,” tutur Ludfi.
Adanya kegiatan GMT di Pulau Tidung menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan untuk datang ke Tidung. GMT yang diikuti 1.400 peserta memiliki potensi, terutama sebagai sumber penghasilan masyarakat lokal.
GMT kali ini merupakan yang ketiga. Menurut Bartasan Wauran, kegiatan tersebut akan terus terlaksana atas dukungan pemda setempat. “Harapannya agar pemda terus mendukung kegiatan kami. Jadi, kegiatan ini bisa lancar,” tambah Bartasan Wauran.
Sumber : travel.kompas.com
Thanks for visiting Opiek Tidung Website - paket Pulau Tidung Tour & Travel Guide. Please don't hesitate to Contact Us, if any questions or inquiries.